Taubat dari Kesyirikan

Orang yang berbuat syirik dan meninggal dunia tanpa bertaubat kepada Allah, maka dosa syiriknya tidak akan diampuni. Namun apabila ia bertaubat sebelum meninggal, maka Allah akan mengampuni dosanya, bagaimanapun besar dosanya.

Taubat nasuha adalah taubat yang terpenuhi didalamnya tiga syarat,
1. Menyesal
2. Meninggalkan perbuatan tersebut
3. Bertekat kuat untuk tidak mengulangi lagi

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ – 39:53
“Katakanlah wahai hamba-hamba Ku yang telah melampaui batas terhadap dirinya sendiri dengan berbuat dosa, janganlah berputus asa dari Rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS Az Zumar 53

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama ruh belum sampai ke tenggorokan.
HR at Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abdullah Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma dan dihasankan oleh Syaikh Al Bani

Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak semuanya lahir dalam keadaan Islam bahkan banyak diantara mereka yang masuk Islam ketika sudah besar dan sebelumnya bergelimang dengan kesyirikan.

Supaya tidak terjerumus kembali kedalam kesyirikan, seseorang harus mempelajari tauhid dan memahaminya dengan baik serta mengetahui jenis-jenis kesyirikan sehingga bisa menjauhinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.